JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah belasan tahun mendapat akreditasi dengan nilai B, kini RSUP Fatmawati, Jakarta mendapatkan nilai A. Itu artinya, rumah sakit ini dianggap telah memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dan subspesialistik luas dengan kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur. Upaya ini tentu saja tidak mudah. Demi mencapai ini semua, rumah sakit ini telah meningkatkan layanannya dengan berbagai cara mulai dengan menambah kapasitas tempat tidur di layanan rawat inap Cardiac Emergency Unit (CEU) atau unit gawat darurat jantung dan rawat inap Paviliun Anggrek, pengembangan ruang tunggu instalasi bedah sentral, pengembangan pelayanan home care, penambahan fasilitas laboratorium otomatis, dan penggunaan kartu pintar (smart card) untuk rekam medis. So far, we've uncovered some interesting facts about news. You may decide that the following information is even more interesting.
"Dengan demikian diharapkan masyarakat tak perlu ke RSCM lagi karena Fatmawati menyediakan sarana dan prasarana yang jauh memadai," jelas Direktur Utama RSUP Fatmawati Dr. H.Chairul Radjab Nasution, Sp.PD,K-GEH, MKes di Jakarta, Kamis (15/4/2010). Menurut Chairul, rumah sakit pemerintah yang hari ini sedang merayakan ultahnya ke-49 ini juga patut bersyukur karena hingga kini Fatmawati telah menjadi rumah sakit pendidikan yang digunakan sebagai tempat belajar para mahasiswa fakultas kedokteran dari tiga universitas, Universitas Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah, dan Universitas Tri Sakti. "RSUP Fatmawati juga berkembang menjadi pusat riset. Karena pendidikan tanpa riset ibarat masakah tanpa gula atau garam," jelas Chairul. Meski naik kelas, RS Fatmawati tetap membuka layanan kepada siapa saja terutama warga masyarakat Jakarta Selatan, Depok, Bogor, dan Tangerang. "Dari golongan siapa saja," tegas Chairul. Jadi, masyarakat miskin tetap bisa berobat ke RSUP Fatmawati tanpa harus takut biaya tinggi.
"Dengan demikian diharapkan masyarakat tak perlu ke RSCM lagi karena Fatmawati menyediakan sarana dan prasarana yang jauh memadai," jelas Direktur Utama RSUP Fatmawati Dr. H.Chairul Radjab Nasution, Sp.PD,K-GEH, MKes di Jakarta, Kamis (15/4/2010). Menurut Chairul, rumah sakit pemerintah yang hari ini sedang merayakan ultahnya ke-49 ini juga patut bersyukur karena hingga kini Fatmawati telah menjadi rumah sakit pendidikan yang digunakan sebagai tempat belajar para mahasiswa fakultas kedokteran dari tiga universitas, Universitas Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah, dan Universitas Tri Sakti. "RSUP Fatmawati juga berkembang menjadi pusat riset. Karena pendidikan tanpa riset ibarat masakah tanpa gula atau garam," jelas Chairul. Meski naik kelas, RS Fatmawati tetap membuka layanan kepada siapa saja terutama warga masyarakat Jakarta Selatan, Depok, Bogor, dan Tangerang. "Dari golongan siapa saja," tegas Chairul. Jadi, masyarakat miskin tetap bisa berobat ke RSUP Fatmawati tanpa harus takut biaya tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar